EXPRESSION

3 DIMENSI

Saturday, August 28, 2004

4 tahun di Jakarta

Baru ingat...hari ini 28 Agustus 2004... gue dah pas 4 tahun di Jakarta...
Mmm..jadi ingat kembali 28 Agustus 2000...dimana gue berketetapan hati berangkat ke Jakarta
ga peduli kalo gue ga punya keluarga satu pun... masih ingat mata nyokap berkaca-kaca
saat gue pamitan di bandara.... uahhhh jadi kangen nih...

Tapi gue cukup betah disini, dapat banyak pengalaman baru, teman baru, lingkungan baru
dan jadi anak kost....

Jadi ingat juga hal- hal yang bikin gue nekat ke Jakarta... yang kalo dipikir-pikir kadang
bikin geleng kepala sendiri.... bikin senyum2 sendiri dan yang pasti ada sedihnya juga...

Thanks to Mr. Doctor... because of you...i'm here....

* Nostalgia...kalo diinget-inget terus, bisa bikin mundur 1 langkah *

Plin Plan

Dia pernah berkata :
Jika ada 8 keberhasilan, dan ada 2 kesalahan/kegagalan
maka ingatlah 8 keberhasilan itu...

Pada situasi lain lagi, dia berkata:
Pekerjaan itu mempunyai 2 nilai;
Nilai 10 jika berhasil
Nilai 0 jika gagal

Walaupun keberhasilan mencapai 99%, tapi 1% gagal
maka nilaimu adalah NOL...

Suatu hari dia berkata :
Manusia itu tidak ada yang sempurna, jadi kita harus saling mengingatkan
Ketika dia diingatkan, dia berkata "beginilah saya, jadi kamu harus memaklumi saya"...

*Hal - hal seperti inilah yang bikin gue belajar jadi orang yang cuek *

Thursday, August 26, 2004

Perasaan vs Logika

Postingan kemarin “Menerimamu kembali” adalah real story. Gue menulisnya terinspirasi dari kasus perceraian Ray Sahetapy & Dewi Yull. Sayang banget yah..padahal usia perkawinan mereka dah 23 thn Ga gampang bisa seawet itu..
apalagi untuk kalangan selebritis yang sarat dengan kasus kawin-cerai…

Trus dengar berita yang lagi rame2nya, ternyata mereka bercerai karena ada pihak ketiga.. serunya lagi, pihak ketiga ini statusnya janda mana usianya jauh lebih tua lagi.
Lazimnya pihak ketiga itu sering diasumsikan memiliki kelebihan dari segi fisik, kalo ga lebih muda pasti lebih cantik, lebih sexy gitu deh…

Dan dari berita yang beredar juga, ternyata pihak ketiga ini dari segi fisik emang tidak lebih bagus dari Dewi Yull, tapi dari segi materi…woow keren…tajir booo… apalagi konon kabarnya usaha Ray Sahetapy lagi ambruk sejak 3 tahun lalu… hampir seiring dengan lamanya perselingkuhan Ray ama pihak ketiga itu..

Waktu diadakan jumpa pers, Dewi Yull dengan penuh linangan air mata mengatakan bahwa dia sangat mencintai suaminya. Ray hanya diam dan mengangguk mengiyakan.

Serem juga ya…

Walaupun dalam agama mereka, berisitri lebih dari 1 diperbolehkan, tapi Dewi Yull memilih bercerai daripada diduakan… Siapa sih yang mau diduakan?

Yah disinilah logika dan perasaan yang berperan….

Perasaan mencintai tetap ada dalam diri Dewi Yull bahkan amat sangat cinta, tapi logikanya berkehendak lain… memilih bercerai daripada dimadu…

Kadang kita cenderung mengikuti perasaan, hingga tidak sadar membawa kita larut didalamnya dan melakukan hal-hal yang tidak masuk logika.. terlihat bodoh....

Satu contoh lain :

Ia tahu kalau pria itu sudah beristri dan punya anak… tapi ia lupakan semua itu ketika pria itu mendekatinya dengan gigih dan pantang menyerah..
Ia terbuai dengan perhatian yang jarang ia temukan dari pria lain yang selama ini mendekatinya… Ia terlena dengan bualan pria itu bahwa hubungan dengan istrinya sudah retak dan penuh ketidakbahagiaan….
Ia benar-benar disetir oleh perasaannya…. Seakan-akan fakta yang ia tahu tidak berarti apa-apa…

Tatkala ia tersadar…..
Ia mulai mempertanyakan rasa cintanya pada pria itu, mulai timbul rasa bersalah, memaki diri sendiri sebagai orang yang bodoh…idiot dan semacamnya..
Logika menuntunnya untuk melupakan pria itu, logika melarangnya untuk bertemu dengan pria itu…walaupun pria itu tetap gigih mengejarnya…

Hmm..hmm… ….mungkin yang membaca cerita di atas juga larut dalam perasaan..
Coba renungkan, seberapa sering kadar perasaan kita lebih besar dari logika, demikian pula sebaliknya…
Ingat berapa banyak kebodohan yang sering kita lakukan, dan seberapa besar usaha kita untuk memperbaikinya…

Wednesday, August 25, 2004

Menerimamu kembali........

Ia hanya bisa menahan haru setelah mendengar kabar bahwa sahabatnya pergi entah kemana..
matanya berkaca-kaca dan hanya bisa berdoa dalam hati, semoga engkau kuat dan tabah..

"Dia bertemu dengan pria itu saat masih kuliah...
ketika pria itu juga kuliah nun jauh disana, mereka tetap saling setia....
Ketika pekerjaan memisahkan, mereka tetap saling setia...
dan akhirnya cinta kasih mereka diwujudkan di depan altar yang suci..

1 tahun... 2 tahun... mereka diberikan rejeki mendirikan usaha

1 tahun... 2 tahun... menanti kehadiran sang bayi.... tapi Tuhan belum memberi...
Ujian datang.... mereka "ditawarkan" dengan pilihan lain "adopsi"....

1 tahun... 2 tahun... usia anak itu...
Berkat datang... dia diberikan Tuhan anugrah untuk mengandung anak sendiri..

1 bulan... 2 bulan.... 6 bulan... 9 bulan....
Ujian datang.... Pria itu tergoda.... diam2 mengkhianati....
Lupa diri, terjerat tingkahnya sendiri....

Dia hanya bisa menangis dan menangis.... merawat 2 buah hati...
sang Pria entah kemana....

Akhirnya terbukalah kedok pria itu..
menikah diam2 dengan seorang janda, berusia lebih tua...

Saat pria itu datang.... dia memberinya pilihan
Pilih aku atau janda itu....
Pria memilih janda itu, melupakan buah hatinya....
meninggalkan usaha yang akhirnya hanya bersisakan hutang...

Tapi Tuhan itu baik....
Seseorang telah menolong Pria itu, mengembalikannya ke dia dan buah hatinya
dan mereka harus mulai dari awal lagi...

Konon kabarnya....desas desus....
Pria itu kena pelet.... ahha benarkah itu, atau hanya alasan semata?

Sekarang dia dan pria itu entah dimana... semoga tetap bahagia.

=========================

Menerima seseorang yang telah melakukan kesalahan yang besar dan tetap mencintainya
butuh perjuangan untuk mengobati hati yang luka, menyingkirkan mimpi buruk,
memupuk kepercayaan dan menerimanya apa adanya..



Mampukah kita?



Monday, August 16, 2004

Responsibility

Wuahhh.... blog gue dah jadi..

Gue ga nyangka kalo Debby bener-nener serius menggarap blog ini sampai selesai...

Yah gimana gue ga surprise....
pertama : minta tolong gue ditanggapi dengan responsibility yang cukup tinggi...dua acungan jempol deh...

Tidak semua orang yang kita mintai tolong punya responsibility seperti yang kita harapkan... kita tidak bisa memaksa, karena dalam hal ini kitalah yang membutuhkan. Walaupun seseorang itu sudah
menyatakan kesanggupannya, kita pun tidak bisa menuntut banyak..
"minta tolong kok maksa", "minta tolong kog nuntut", "udah bagus ditolong", mungkin komentar itu yang bakal kita dengar...

kedua : gue dikonfirmasi setiap perkembangan yang ada...
Kadangkala setelah minta tolong pada seseorang, kita mungkin segan
untuk bertanya terus menerus bagaimana kelanjutan permintaan kita itu
yah..kita benar-benar di pihak yang pasrah dan hanya bisa berharap semuanya bisa berjalan dengan baik... takut dicap "cerewet", "ga sabaran", "ga percaya"....hmmm pelik juga ya...

Sejauh mana kita mau peduli...sejauh itulah responsibility kita.

Menjadi orang yang bertanggung jawab, bukan hanya dengan kata-kata
tetapi dengan perbuatan.

Tak guna kata-kata yang manis, jika hanya akan menjadi janji belaka.

so many thanks for u Deb....





 

Powered by Blogger